Berhenti Berbisnis Titip Beli Barang dari Luar Negeri

Sudah hampir setahun saya membuka jasa titip beli barang dari luar negeri. Bisnis ini saya jalankan dengan cara yang sederhana, seperti yang pernah saya tulis di tulisan tersendiri : Bisnis Jasa Titip Beli Barang dari Luar Negeri. Pada hari yang cerah ini, saya memutuskan untuk berhenti. Bukan karena nggak menguntungkan, justru saya mendapatkan uang yang sepadan dari hasil kerja yang tak seberapa keras. Mengapa tak seberapa keras? Karena sebenarnya bisnis ini adalah model bisnis makelar.

jasa titip beli barang dari luar negeri

Apa alasan saya berhenti dari bisnis yang sebenarnya menguntungkan?

Jenuh Berbisnis

Kejenuhan adalah penyakit setiap orang yang membuka usaha. Anda bisa bayangkan, saya sudah melayani banyak sekali orang dari beragam latar belakang, profesi, hingga kelakuan. Ada yang sekadar bertanya-tanya sahaja. Ada juga yang beli dari online shop yang tidak terkenal. Ada yang baru pertama kali bertransaksi online. Kalau diingat-ingat lagi, saya sungguh terharu dan merasa berterima kasih plus beruntung atas rejeki dari Allah dan masih diberi kesempatan menjalin silaturahmi dengan orang-orang yang belum saya kenal sebelumnya. Orang-orang saya yang masih saya ingat antara lain : Astrid, Ibu Ratna (yang repot-repot menemui saya di kantor bersama suami, dari Bandung pula! Subhanallah), Fatya (dari Kalimantan Selatan), Bapak Syahril (semoga sukses untuk hasil thesisnya), dan masih banyak lagi yang tak bisa saya sebut satu per satu.

Pada tulisan kali ini pula, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala khilaf dan kekurangan saya sebagai penjual. Materi yang saya dapat mungkin tak seberapa (hanya berkisar 3-5% dari total transaksi), namun kesempatan bertemu dengan orang-orang baru, adalah jauh lebih berharga dan membuat saya terkesan. Terima kasih, dan semoga kita bisa bertemu di transaksi yang berbeda.

Tidak ada waktu

Dari halaman lapak yang saya gelar sejak hampir setahun lalu, hanya ada informasi singkat tentang apa jasa yang saya tawarkan, dan nomor handphone yang bisa dihubungi hampir setiap saat. Tidak lebih. Karena sekarang saya masih berstatus sebagai karyawan pabrik, maka agak sulit untuk membagi waktu antara memburuh dengan melayani WhatsApp atau SMS dari calon pembeli. Bukannya sok sibuk, tapi saya berpikir untuk tidak terlalu "attached" dengan gadget atau handphone.

Ingin beralih ke bisnis lain

Saya baru saja membeli sebuah printer (PSC, yang bisa jadi scanner juga). Saya mulai berpikiran untuk "menggandakan uang" dengan alat ini. Bukan menggandakan dalam arti sebenarnya, tentu saja. Karena kalau demikian, pintu bui akan jadi lebih lebar buat saya. Ketika bisnis yang baru mulai berjalan, insya Allah akan saya ceritakan suka dukanya di blog sederhana ini juga nanti.

Birokrasi yang kompleks (pajak, izin masuk, bea-bea tak terduga)

Tak bisa diragukan lagi, negeri ini memang penuh dengan birokrasi.
Bagi sebagian pengusaha, birokrasi masih menjadi momok
Setelah saya perhatikan, ada banyak sekali barang dari luar negeri yang tak bisa langsung masuk ke Indonesia. Barang-barang ini meliputi barang elektronik (seperti kamera, handphone, dll), buku-buku (versi cetak), dan masih banyak barang lainnya. Kerepotan seperti inilah yang ingin saya hindari, karena terus terang saya agak malas berhadapan dengan PNS. Hehehehe..

Demikian sekelumit cerita usaha yang saya jalani, semoga bisa diambil manfaatnya. Aamiin.



A programmer living in Indonesia. More

3 komentar

Jika saya diperbolehkan menebak, apakah karena regulasi pemerintahan yang saat ini sedang dilakukan untuk membatasi impor? Sehingga anda juga berfikir jika demikian akan semakin sedikit pula yang akan mengimpor suatu barang ke dalam negeri, sehingga bisnis ini beberapa tahun ke depan akan sangat lebih beresiko dari tahun-tahun sebelumnya ya? Hehe...

Permisi pak, saya mau tanya..saya rencana mau buka usaha po cd/dvd dari luar negeri, tapi kepentok di impornya..karena kalau personal hanya boleh membeli 10keping cd sekali kiriman..supaya bisa pesan lebih dari 10 items caranya bagaimana ya..? Jika anda berkenan menjawab bisa tolong kirimkan ke acellquinn@gmail.com
Terima kasih banyak

Silakan berkomentar, insya Allah akan kami jawab. Terima kasih