Pengalaman Bisnis Warnet (Bagian 2)

Baca tulisan sebelumnya : Pengalaman Bisnis Warnet (Bagian 1). Persiapan awal seperti lokasi, modal, dan (yang terpenting) nyali sudah tersedia, maka selanjutnya tinggal menjalankannya saja.

warnet

Penyedia jasa internet apa yang cocok untuk warnet?

Di kampung kami, tidak ada pilihan lain selain menggunakan Telkom Speedy. Untungnya, untuk pemakaian 3 bulan pertama, masih ada diskon dan modem diberi gratis. Kami memakai paket Office dengan kecepatan 1Mbps yang dibagi ke 6 PC saja. Jadi paket ini lebih dari cukup. Jika jumlah PC lebih dari itu, gunakan paket yang lebih mumpuni.

Billing software yang digunakan di Warnet

Kami dulu menggunakan gBilling yang dibuat oleh Ardhan Madras (kunjungi websitenya di gbilling.sourceforge.net). Billing software ini bersifat free dan open source. Kami memberikan donasi, dan sebagai gantinya, nama kami ada di dalam daftar donatur. Sayangnya, sejak 2011 belum ada versi gBilling yang lebih baru. Billing software ini relatif mudah digunakan, dan yang terpenting adalah dapat dipasang di sistem operasi Windows dan Linux.

Berapa tarif yang ideal untuk warnet?

Tarif atau harga sewa per jam untuk sebuah warnet memang tergantung dari banyak hal. Yang terpenting, kita harus mendapatkan profit. Cara paling mudah adalah, lihat saja warnet sebelah pasang berapa per jam, lalu ikuti saja. Cara lain, kita hitung semua pengeluaran per bulan, seperti listrik, internet, gaji karyawan, dan sewa tempat (bila ada). Katakan sehari buka dari jam 7 pagi hingga 9 malam, berarti 14 jam, dikali jumlah PC dikali 50% (angka ini bisa lebih tinggi bila kita optimis warnet bakal rame sepanjang waktu, tapi untuk jaga-jaga, gunakan 50-60 persen saja). Dari angka ini, kita bisa simpulkan berapa harga yang pantas untuk meraih profit.

Desain warnet ideal seperti apa?

Kami sering melihat warnet (di banyak tempat) menggunakan model bilik-bilik yang semi tertutup. Semua monitor menghadap ke arah dinding, jadi nggak kelihatan orang yang di dalem lagi browsing apa. Belum lagi kalau ada pasangan muda-mudi yang dateng. Ini warnet apa tempat paling kondusif untuk bermesum ria?? Didasari kekhawatiran seperti itulah, desain warnet kami tidak menggunakan bilik, tapi meja yang terbuka. Meja berukuran tinggi 70 cm, lebar 80 cm, dan panjang ke belakang sekitar 60 cm. Monitor menggunakan LCD ukuran 17 inch, dan case PC diletakkan di rak di atas monitor. Semuanya terbuka. Simple approach. Nggak perlu software khusus semacam remote desktop untuk mengetahui kegiatan client.

Apa yang paling banyak dibutuhkan konsumen warnet?

Dulu orang ke warnet nggak jauh-jauh dari browsing-browsing di Facebook, ngerjain tugas, main game. Cuma itu saja. Jadi sebetulnya operator warnet tak mesti yang jago-jago amat. Jangan lupa, kita sebagai pemilik bisnis juga punya tanggung jawab moral dan memiliki beban psikologis kalau konsumen kita masih anak sekolah. Kalau masih pakai baju seragam, disuruh pulang dulu. Kalau main kelamaan, disuruh pulang juga. Ajari juga mereka hal-hal yang berguna seperti menggunakan email, mesin pencari, dan situs-situs pendidikan untuk belajar.

Cross-selling di warnet?

Cross-selling di warnet bisa dilakukan dengan menjual layanan lain seperti jasa ketik, cetak dokumen, edit dan cetak foto, menjual makanan dan minuman, dan lain-lain. Namun yang terpenting, jika warnet sedang sepi (benar-benar nggak ada pengunjung), yang paling sering kami lakukan adalah fokus pada bisnis yang lain, karena dulu kami juga jualan toples, panci, karpet, sembako, sampe mobil second. Kalau memang ada waktu lebih, gunakan untuk istirahat.

Apa untungnya punya bisnis warnet?

Jika mau jujur, untung secara nominal dari bisnis warnet sebetulnya tidak terlalu besar. Yang benar-benar kami syukuri adalah hal-hal lain yang tidak terukur. Contoh saja, kesempatan untuk lebih banyak waktu luang bersama keluarga (karena toh buka warung di samping rumah), lebih ada waktu untuk sholat berjamaah di masjid, dan yang terpenting, berlatih terjun menjadi pebisnis sebenarnya : benar-benar punya usaha/lapak, benar-benar memberikan senyum terbaik dan keramahan pada pelanggan yang loyal. Itu adalah pengalaman yang sukar dinilai dengan uang.

Masalah yang sering dijumpai di bisnis warnet?

Hm.. Banyak. Paling umum, pelanggan benar-benar awam dengan komputer. Masalah kedua yang tak kalah krusial : listrik. Karena kami di kampung, ketersediaan listrik tidak begitu meyakinkan. Terkadang jika terjadi pemadaman, kami harus menunggu hingga 5-6 jam. Suka-suka PLN. Mau bagaimana lagi. Nasib. Kalau Malaysia jual listrik, mungkin beli dari Malaysia saja. Jika di warnet lain, mungkin masalah terletak pada kepiawaian operator warnet melayani pelanggan. Kalau nggak jago cari orang, siap-siap saja kena sumpah serapah.

Bagaimana prospek warnet jangka panjang?


Prospek warnet sebetulnya masih menjanjikan, walaupun internet sudah merambah hingga ke rumah-rumah, atau orang kini lebih menyukai browsing via smartphone. Di kampung, yang infrastrukturnya masih terbatas, harga sewa per jam untuk warnet bisa mencapai 20ribu rupiah, karena akses internet sukar sekali. Untuk saat ini, ketika memilih untuk terjun dalam bisnis warnet, orang akan punya lebih banyak pertimbangan daripada dulu ketika warnet masih jarang. Pada akhirnya, kami pun berhenti, bukan karena warnet sepi pengunjung (dulu malah sedang rame-ramenya terus tiba-tiba tutup), tapi karena kecapekan. Inginnya hanya fokus di bisnis-bisnis tertentu saja, dan warnet harus jadi yang ditinggalkan. Mohon maaf ya para pelanggan.

Kesan dan Pesan

  1. Bisnis warnet masih menjanjikan. Nyali lebih penting daripada modal.

  2. Hitung semua cost terlebih dahulu sebelum memulai. Gunakan angka paling pesimis. Jika masuk hitungan, bismillah, berangkat cap cus cin.

  3. Kejar pengalaman bisnis, pembelajaran hidup, relasi sosial. Jangan mengejar uang. Semua pengusaha warnet yang saya kenal, toh hidupnya nggak tajir-tajir banget. Punya bisnis warnet nggak bakal bikin kaya.

  4. Sedekah semampunya.

  5. Lakukan yang menurut Anda benar, jangan yang kebanyakan orang lakukan.

  6. Nikmati hidup. Syukuri kerugian hari ini sebagaimana kita mensyukuri untung kemarin.

  7. Udah gitu doang.

Pengalaman Sekolah Pasar Modal IDX (Bagian 3)

Tulisan ini merupakan lanjutan dari seri tulisan sebelumnya, Pengalaman Sekolah Pasar Modal IDX (Bagian 1) dan Bagian 2. Tentu saja seri tulisan ini hanya sekelumit dari pengalaman saya belajar, mohon koreksi pada kolom komentar supaya kita bisa saling berbagi ilmu.

Pada tulisan lalu kita sudah belajar beberapa hal dan karakteristik penting di dunia pasar modal. Kalau sekadar untuk menjadi investor pemula, penulis pikir sekolah pasar modal dari Bursa Efek Indonesia sudah lebih dari cukup dalam memberikan bekal. Dalam tulisan kali ini kita akan belajar sedikit tentang analisis fundamental, teknikal, dan terakhir terjun langsung dalam transaksi online alias mencoba menjual atau membeli saham tertentu di pasar reguler.

buku sekolah pasar modal

Analisis Fundamental

Dalam membeli saham, terdapat 2 pendekatan utama untuk mengetahui apakah sebuah saham pantas untuk diperdagangkan. Analisa itu adalah analisa fundamental dan teknikal. Analisa fundamental adalah suatu analisa yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan publik.

Beberapa ukuran aktivitas ekonomi yang dijadikan dasar untuk analisa fundamental antara lain PDB (Produk Domestik Bruto, atau GDP), inflasi, tingkat suku bunga, dan fluktuasi nilai tukar mata uang (lazimnya USD). Analisa industri mempelajari keadaan kompetitif dari suatu sektor industri dalam hubungannya dengan yang lain serta mengidentifikasi perusahaan yang mempunyai potensi pada suatu sektor industri tertentu. Indikatornya misalnya penjualan, laba, dividen, struktur modal, regulasi dan inovasi.

Selain itu analisa kualitatif turut mempengaruhi analisa fundamental, yaitu menilai prospek industri di masa yang akan datang seperti kinerja, historis, kebijakan pemerintah, dan perubahan struktural. Lahirlah "ekspektasi", yakni prospek industri apa yang kemungkinan besar membuat peningkatan laba.

Analisa keuangan perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan analisa rasio :

Rasio Likuiditas

Kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek. Ditunjukan oleh perbandingan antara aset dan liabilitas (kewajiban/hutang jangka pendek) yang besar.

Rasio Aktivitas

Kemampuan serta efisiensi perusahaan di dalam memanfaatkan aset yang dimilikinya. Ditunjukkan oleh perbandingan net sales (penjualan) dan total aset rata-rata. Disebut juga total assets turnover.

Rasio Rentabilitas

Menunjukkan seberapa besar tingkat keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan. Net profit margin = EAT (earnings after taxes) / net sales.

Rasio Solvabilitas

Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau hutang jangka panjangnya , biasa disebut rasio leverage. Debt Ratio = total debts / total assets

Rasio Pasar atau market ratios

Menunjukkan informasi pentin dari perusahaan yang ditunjukkan dalam bentuk kinerja saham.

PBV = price per book value = price / book value per share.
PER = price / earning per share
EPS = earning per share = laba bersih / jumlah saham beredar

Analisa Teknikal

Selain analisa fundamental, pendekatan lain untuk bertransaksi di pasar modal adalah analisa teknikal. Karena "aliran" blog ini lebih pada analisa fundamental perusahaan, maka kita bahas sedikit saja soal analisa teknikal ini (selain karena penulis juga tidak terlalu tertarik dengan istilah "trading saham"). Analisa teknikal adalah pendekatan yang digunakan berdasarkan pergerakan harga saham (historical price), pola tertentu, dan trading system.

Analisa teknikal tidak peduli dengan fundamental (keadaan keuangan dari sebuah perusahaan) karena analisa teknikal mempercayai bahwa harga akan bergerak dalam trend tertentu hingga terjadi perubahan permintaan dan penawaran. Jika analisa fundamental lebih pada investasi jangka panjang, analisa teknikal bisa berdasarkan hitungan menit bahkan detik, ditunjukkan oleh pembacaan chart atau grafik.

Dalam analisa teknikal dikenal berbagai istilah, misalnya

Support Level

Batasan suatu harga saham akan dibeli. Ini biasanya dilakukan dengan menarik garis horizontal pada titik harga saham terendah.

Resistance Level

Kebalikan dari support level, ini menunjukkan batasan sebuah harga jual atau ketika harga saham sedang tinggi.

Moving Average 21

Merupakan teknik pembacaan grafik dengan menggunakan harga rata-rata dari saham per hari, selama 21 hari terakhir. Karena penulis tak terlalu memperhatikan pada saat dijelaskan, ya udahlah ya cari referensi dari website lain saja. :D

Berikutnya kita akan belajar menggunakan aplikasi Direct Trading dari Bahana Securities, broker tempat penulis menjadi nasabah.

Lanjutkan membaca Sekolah Pasar Modal Bagian 4

[Ads] Keep Callm, Nomor Telepon Penting dalam Genggaman

Boleh jadi kita terjebak dalam situasi yang gawat dan mendesak, seperti kecelakaan, kesedak jengkol, tindak kejahatan, atau hal-hal lainnya. Dalam keadaan genting seperti itu, mengingat nomor telepon darurat bagi beberapa orang menjadi perkara sulit. Mungkin karena sedari awal tidak terlalu banyak publikasi tentang nomor-nomor darurat.
Callm membantu Anda mendapatkan semua nomor telepon penting walau tanpa akses internet
keepcallm
Callm
Tak seperti di negara lain yang pada umumnya menggunakan 911 sebagai satu-satunya nomor telepon darurat, Indonesia masih membedakan nomor telepon polisi, ambulance, pemadam kebakaran, SAR, bencana alam, dll. Bisa jadi inilah yang membuat masyarakat menjadi tidak familiar dengan nomor-nomor telepon penting terkait kondisi darurat.

Untuk hal itu, Callm hadir sebagai alternatif solusi untuk yang tak ada waktu mengingat semua nomor telepon penting. Callm adalah summary dari phone book atau buku kuning yang sudah ada sejak zaman dinosaurus masih pake BlackBerry. Dengan tampilan simpel dan minimalis, Callm hadir untuk Android dan iPhone. Koneksi internet hanya dibutuhkan saat pertama kali aplikasi dipasang, dan pada saat memperbarui data. Selebihnya, tak perlu menggunakan paket data.

Callm berguna untuk berbagai macam kondisi, misalnya
  • Pada saat kartu ATM tertelan, dan kita butuh nomor telepon customer service bank.
  • Kehilangan dompet, dan ingin memblokir kartu kredit.
  • Ketinggalan atau ganti jadwal pesawat.
  • Mobil mogok dan perlu derek.
  • Kena tuntut dan terlibat kasus hukum.
  • Kelaparan.
  • Mengetahui jadwal pemadaman listrik.
  • Suaka atau info dari kedutaan besar.
  • Informasi titik-titik kemacetan di jalan tol.
  • Dll.

Nomor darurat

Pada saat aplikasi pertama kali dijalankan, Callm langsung menampilkan daftar emergency numbers yang paling sering diakses di saat darurat. Total ada 10 nomor telepon penting untuk wilayah Jakarta. Nomor-nomor tersebut yaitu nomor Polisi, Penerangan, Ambulance, Pemadam Kebakaran, PLN, Gangguan Telepon, SAR, Posko Bencana Alam, Jasa Marga, dan PMI.

Commercial and Public Service

Selain nomor telepon darurat, Callm juga memasukkan ribuan nomor telepon komersial dan terkait fasilitas umum seperti bank, kartu kredit (ketika dompet hilang atau dicuri), taksi, restoran, airlines, ekspedisi pengiriman, kantor pajak, airport, rumah sakit, kedutaan besar, sampai ke law firm, dan masih banyak lagi kategori lain. Callm juga menyediakan field khusus untuk mencari nomor telepon secara cepat.

Suggest Number

Callm juga menyediakan fitur bagi pengguna yang ingin menyumbangkan nomor telepon penting yang belum dicantumkan di dalam aplikasi. Karena Callm pada awalnya difokuskan dulu untuk kota-kota besar, nomor-nomor penting di kota lain mungkin belum dimasukkan.

Untuk saat ini Callm masih berada pada versi awal pengembangan, alias versi 1.0. Masih banyak kekurangan yang perlu ditambahkan di versi-versi selanjutnya. Yang paling dekat adalah adanya customisasi untuk pengguna dengan domisili di kota selain Jakarta.

Pengalaman Bisnis Warnet (Bagian 1)

Berikut adalah pengalaman saya menjalankan bisnis warnet kecil-kecilan di depan rumah orang tua. Karena usaha warnet kini sudah banyak tergantikan dengan akses langganan internet yang masuk ke rumah-rumah, kemungkinan besar beberapa tips sudah tidak relevan lagi. Di kampung, bisnis warnet sebetulnya masih dibilang menjanjikan karena infrastruktur yang tak sebagus di kota besar.

bisnis warnet

Sebelum menjalankan bisnis warnet, sebaiknya kita memiliki keberanian untuk mencoba dan tak gentar akan kegagalan. Ini penting, karena sebenarnya bisnis warnet tak sesulit yang kita bayangkan. Sesuai apa yang Ibu saya bilang, "Kalau cuma bikin warnet, lulusan SMA pun bisa!" Saya pun sempat terinspirasi salah seorang di kampung yang dulu pernah buka usaha warnet, dan dinamakan Warnet Istiqomah. Koneksinya cuma pakai modem 56K dari TelkomNet Instan yang sejamnya 9000 perak. Istiqomah bener itu warnet pokoknya.

Nyali sudah kumpul, doa restu orang tua sudah, apa lagi yang dibutuhkan untuk memulai usaha warnet?

Modal

Ya. Memang tak semua modal berbentuk uang, tapi kalau untuk usaha warnet, duit memang penting juga. Tapi jangan khawatir, untuk di awal buka usaha dulu, komputer kami cuma ada 3. Apaan tuh warnet kok komputernya cuma 3?! Ya tapi itu kenyataan yang harus dihadapi. Pelan-pelan saja, sembari mencari pelanggan, sisihkan uang untuk menambah jumlah komputer. Total modal yang harus disiapkan kira-kira 50 juta rupiah saja. Uang ini dipakai untuk membeli PC, perangkat jaringan, renovasi tempat, dan izin usaha dari pemerintah setempat (berbeda-beda untuk masing-masing daerah, tapi biasanya kalau usaha kecil nggak akan dipersulit). Rincian detailnya untuk belanja warnet misalnya :

PC dengan spesifikasi standar @ Rp 3.000.000 dikali 5 unit = Rp 15.000.000
Peralatan jaringan berupa kabel LAN, RJ-45, router, Rp 1.000.000 (jangan yang mahal-mahal, modem bakal dikasih gratis dari internet provider)
Meja kursi untuk pelanggan dan operator Rp 4.000.000
Software (bila perlu) @ Rp 1.500.000 x 5 = Rp 7.500.000
Pasang internet di awal periode Rp 800.000
Pasang listrik Rp 2.000.000

Sepertinya untuk start awal, modal di atas tak sampai Rp 50juta. Karena saya ambil tempat di samping garasi, jadi biaya untuk tempat kita anggap saja pakai sisanya. Perjalanan kita masih panjang. Sisihkan dulu sisanya.

Pengetahuan Dasar Komputer yang Diperlukan

Pengetahuan dasar tentang komputer mutlak diperlukan, minimal ada teknisi jaringan dan ngerti hardware dikit. Yang saya amati, warnet-warnet yang sukses dan ramai adalah warnet yang operatornya bisa diandalkan. Artinya bukan hanya sekadar terima uang sewa, tetapi juga memuaskan pelayanannya.

Contoh beberapa skill operator warnet yang wajib dimiliki :
  1. Mengoperasikan komputer.
  2. Bikin email. Termasuk bikinin account Facebook.
  3. Edit foto (buat yang narsis)
  4. Cetak gambar atau dokumen dengan printer.
  5. Troubleshooting, alias bisa jawab pertanyaan orang awam seperti "Kok error nih Bang?"
  6. Jujur, gemar senyum dan memberi keramahan.

Memilih Lokasi Warnet

Gampang-gampang susah, karena kebutuhan ini bukan seperti minuman dingin yang orang kalau butuh di tengah jalan bisa mampir di warung. Yang saya lihat, lokasi warnet nggak harus di tepi jalan. Lokasi warnet bisa dibilang bagus bila dekat dengan sumber-sumber keramaian seperti tempat kursus, sekolah, kampus / universitas, kantor pemerintahan, komplek yang ramai. Lokasi kami pun masuk ke dalam gang, tidak ada papan nama, dan nggak wow-wow banget. Slogan warnet kami adalah "Warnet Muhajirin Dotnet, laboratorium samping garasi". Sekali orang tahu warnet Anda bagus, orang nggak peduli lokasinya lagi. Pasti disamperin, tenang saja.

Kalau semua sudah, berarti tinggal buka lapak. Nantikan tulisan tentang usaha warnet kami di bagian selanjutnya.

Tulisan ini berlanjut ke Pengalaman Bisnis Warnet Bagian 2

Berbisnis Tanpa Modal? Jadilah Makelar!

Alkisah tersebutlah seorang pemuda yang miskin. Pemuda ini tak punya modal apa-apa selain antusiasmenya yang tinggi terhadap bisnis. Setiap hari, ia melambaikan tangan dan memberikan senyuman terbaik yang ia bisa pada seorang pengusaha tembakau Amerika. Hal itu ia lakukan selama 7 hari berturut-turut. Setiap pagi. Takjub dengan keteguhan sang pemuda, si pengusaha tembakau memanggilnya.

Pemuda itu ingin membuat penawaran, bahwa ia bisa mendatangkan tembakau dari Brazil dengan kualitas super baik. Jika sang pengusaha tertarik, jangan memberi uang muka, cukup perjanjian tertulis saja yang mengatakan kira-kira "Saya akan membeli tembakau dengan kualitas seperti begini dan begini, dengan harga sekian. Namun jika kualitas tidak seperti yang dijanjikan, maka perjanjian ini batal".


pria bersalaman

Setelah mendapat surat dari pengusaha, pemuda miskin ini menuju para petani tembakau di Brazil, dan karena mendapat surat perjanjian yang meyakinkan, para pedagang tembakau berani mengirimkan sampel ke Amerika. Sesederhana itu. Si pemuda tersebut adalah pengusaha kondang yang kita kenal sebagai Aristotle Onassis. Onassis selanjutnya melanjutkan berbagai macam bisnisnya dari ketiadaan modal. Ia menunjukkan bahwa sebetulnya keterbatasan uang tak lalu membuat orang patah semangat dalam berusaha.

Pekerjaan broker, makelar, calo, pialang, perantara, atau apapun istilahnya memang sudah ada sejak zaman Rasulullah, dan dalam Islam diperbolehkan dengan syarat-syarat tertentu. Pekerjaan calo bin makelar ini juga sering disebut dengan "biong" atau biang bohong karena identik dengan janji-janji palsu nan menawan hati namun bermaksud menipu. Namun, tak dapat dipungkiri inilah pekerjaan dengan resiko yang boleh dibilang nyaris tak ada, dengan effort yang minimalis, plus tak perlu modal.

Berikut contoh-contoh pekerjaan yang identik dengan percaloan atau berbisnis tanpa modal.

Jual beli tanah

Haji Fulan ingin jual tanah dengan harga 1 M ukuran 1 hektar. Beriklanlah dia ke seantero kampung, kalau ada yang bisa ngejualin, entar dapet komisi 1 persen alias sepuluh juta. Apa nggak enak kayak begitu?

Jual beli rumah

Silakan search di toko bagus atau pun market place lain untuk jualan rumah. Kadang-kadang, ada 2 iklan dengan foto rumah dan alamat yang sama, tapi dengan harga yang berbeda. Ini karena orang-orang yang berdasi parlente itu semuanya adalah broker properti, sehingga pada akhirnya harga yang sampai di tangan terakhir konsumen (yang benar-benar butuh rumah) sudah dimarkup sedemikian.

Jasa titip beli barang dari luar negeri

Pada dasarnya ini adalah teknik makelar juga, karena kita tidak butuh modal apa-apa selain keterampilan spot barang di online shop luar negeri. Untuk menjadi pialang bisnis ini Anda bisa membaca tulisan pada link di atas.

Reseller atau dropshipping (dengan model barang beraneka macam)

Di Facebook dulu sih ramai online shop dengan produk berupa daster ibu-ibu, dress korea, pakaian bayi, sepatu, dan masih banyak lagi apparels lain yang menganut sistem jual beli percaloan. Nggak perlu punya toko, nggak perlu bikin ruko, nggak perlu sewa lapak di mall atau tanah abang. Cukup modal Facebook atau account instagram. Nanti kalau ada yang pesan, tinggal markup harga.

Perusahaan Sekuritas

Sebetulnya perusahaan sekuritas adalah broker alias pialang juga, karena perusahaan mendapat keuntungan dari setiap transaksi jual beli saham yang terjadi. Kisaran persetase keuntungannya memang kecil. Tapi jika volumenya besar, wow, just do the math.

Selain profesi-profesi di atas, masih banyak profesi yang sebetulnya punya model yang sama. Ada juga calo-calo kurang ajar yang zolim. Contohnya calo tiket di saat lebaran (karena sifatnya memonopoli harga di saat orang lain butuh), calo SIM (karena menyerobot antrian), atau makelar kasus. Jangan sampai kita menjadi makelar-makelar yang sedemikian. Aamiin.