Cross-Selling dan Upselling

Cross-Selling dan Upselling sebenarnya adalah kegiatan marketing yang kita sering temui sehari-hari. Jika kita beli makan atau minum di sebuah gerai cepat saji, biasanya kasir akan menanyakan pertanyaan standar berikut ini. "Gak sekalian CD Agnes Monica-nya, Kak?" Pertanyaan ini sebetulnya secara tidak kita sadari telah "membius" untuk membeli lebih banyak. Misalnya dengan iming-iming membeli paket tertentu, maka akan mendapatkan bonus tertentu. Tambah sekian ribu perak, sudah bisa bawa pulang CD, yang entah didengarkan atau tidak. Pokoknya nambah dikit bisa dapet lebih banyak. Dengan pembelian yang banyak, berujung pada profit yang lebih baik.

Contoh lain, misalnya kita menjadi kasir toko kelontong, dan pembeli sudah membeli asam jawa, kacang panjang, dan melinjo. Bisa jadi, pelanggan kita itu mau bikin sayur asem. Kita bisa bilang, "Kacang tanahnya nggak sekalian, Bu? Saat ini kita sedang ada promo loh.. Setiap pembelian 500 gram kacang tanah dan kelipatannya, Ibu berhak mendapatkan kesempatan memenangkan hadiah umroh, Bu!" Yakinlah itu Ibu langsung beli kacang tanah sekarung.

Berjualan dengan cara-cara di atas adalah contoh cross selling dan up-selling. Tujuannya sama, yakni berusaha meyakinkan pembeli untuk membeli lebih banyak. Bedanya, cross selling adalah menjual produk dengan kategori yang berbeda. Sedangkan upselling adalah kegiatan menjual produk dengan kategori yang sama.
Cross-selling dan up-selling tujuannya sama, yakni meyakinkan pembeli untuk membeli lebih banyak
ilustrasi

Contoh Cross-Selling dan Up-Selling

Gerai cepat saji menawakan promo hanya untuk dine-in, bukan take-away. Mengapa? Karena ketika dine-in atau makan di tempat, pelanggan cenderung akan membeli lebih banyak, misalnya dari minuman, atau makanan penutup atau sampingan, sembari menunggu teman atau sekadar nongkrong.

Bisnis warnet misalnya, juga berjualan makanan instan seperti kacang goreng, mi rebus, roti, snack, atau minuman dingin (contoh cross-selling). Belum lagi pendapatan dari jasa ketik, printing, atau cetak foto (contoh up-selling).

Salon plus-plus (bukan yang berkonotasi negatif ya), biasanya menawarkan jasa yang tidak hanya potong rambut semata, tapi juga misalnya perawatan kuku, spa, massage, dan totok wajah. Ini biasanya ditawarkan oleh orang salonnya ketika pelanggan selesai dipotong rambutnya. "Mau sekalian creambath, pelebat bulu, atau refleksi?"

Di toko kamera, biasanya dari rumah cuma mau beli kamera saja dengan spek tertentu. Di toko kamera, penjaga toko pasti bilang "Ini ada tipe yang lebih bagus, dengan spesifikasi begini dan begitu yang 2 kali lipat lebih bagus, dengan tambahan harga cukup 300ribu rupiah saja, Pak!" Begitu selesai mau bayar, ditawarin lagi "Baterainya tidak sekalian, Pak? Lensa? Tas anti jamur? Case spesial?" Ujung-ujungnya yang tadi budget dari rumah cuma 5 juta, bisa jadi 7-8 juta hanya untuk aksesoris.

Amazon Juga Melakukannya

Di beberapa online shop populer seperti Amazon, juga terjadi seperti itu. Kita bisa lihat, ketika kita bolak-balik melihat produk alat bor misalnya. Akan ada bagian khusus di bagian bawah, dengan kata-kata khas marketing seperti "Frequently bought together", "Customers Who Bought This Item Also Bought", "What Other Items Do Customers Buy After Viewing This Item?", "Compare to Similar Power Tool and Combo Packs". Kesemua kalimat marketing itu adalah beberapa cara untuk memikat orang untuk membeli lebih banyak.

Pentingnya Belajar Main Poker

Beberapa waktu lalu, saya sempat menulis di blog pribadi tentang Delivering Happiness, sebuah buku bagus karya Tony Hsieh. Ia termasuk pengusaha ternama yang hidup dari berjualan (mayoritas) sepatu via sebuah website bernama Zappos dot Com. Di sela waktu luangnya, Tony memulai ketertarikannya dengan poker. Menurut Tony, banyak sekali kesamaan antara strategi dalam bisnis, dan strategi pada permainan poker. Semuanya bukan melulu soal keberuntungan, menggertak, dan membaca raut muka. Poker adalah matematika dan statistik. Mengapa belajar main poker jadi penting untuk bisnis?
pentingnya belajar main poker

Memang pada awalnya Tony berpikir bahwa permainan poker tidaklah terlalu populer karena tak banyak stasiun televisi yang menayangkan pertandingan poker (khususnya jenis Limit Hold'em), jadi ia bermain untuk kesenangan semata. Namun, itu terjadi pada tahun 1999. Di dalam poker, permainan akan selalu pemain melawan pemain, bukan pemain melawan kasino. Jadi, keterampilan dan pengalaman bermain akan sangat mempengaruhi hasil akhir.

Memahami matematika di balik permainan poker menjadi kunci utama Tony untuk menjadi "master" poker, setidaknya di lingkungan tempat ia tinggal. Poker adalah tentang keberanian menerapkan disiplin diri dalam memilah mana yang termasuk individual outcome dan mana yang termasuk the right decision.

Contoh sederhana, mengharap individual outcome itu seperti menebak angka togel lewat buku tafsir mimpi, atau melakukan kalkulasi yang sok-sokan dianggap nyambung padahal nggak pernah kena juga. Sedangkan the right decision adalah membuat keputusan yang benar walaupun hasilnya tak baik. Ingat, bahwa poker adalah sebuah long-term game. Berikut persamaan strategi pada poker dan strategi di bisnis menurut Tony.

Evaluasi Pasar

  • Memilih meja adalah pengambilan keputusan paling penting
  • Adalah wajar berpindah meja bila kita merasa meja tempat kita bermain sekarang bikin susah menang.
  • Jangan bermain satu meja dengan terlalu banyak orang. Sering kali kebanyakan mereka tidak rasional (terlalu spekulatif) dan tak berpengalaman.

Marketing dan Branding

  • Berlaku lemah saat sedang kuat, dan sebaliknya. Ketahuilah saat paling tepat untuk menggertak / bluffing.
  • Brand atau apa yang dikatakan orang lain terhadap Anda itu penting.
  • Arahkan cerita dan gosip orang lain tentang Anda, sesuai dengan yang Anda mau.

Finansial

  • Selalu siapkan diri untuk skenario paling buruk.
  • Orang yang sering memiliki kartu bagus atau yang tidak pernah kalah, belum tentu orang yang menghasilkan uang paling banyak.
  • Kejar nilai positif, bukan apa yang beresiko.
  • Pastikan saldo lebih dari cukup untuk bermain di meja saat ini, dan kemungkinan resikonya.
  • Bermainlah dengan jumlah uang yang Anda relakan untuk hilang!
  • Ingat bahwa ini adalah permainan jangka panjang. Kita sesekali kalah atau menang, tapi yang terjadi dari awal hingga akhir jauh lebih penting.

Strategi

  • Jangan memainkan permainan yang tak Anda mengerti, walaupun kelihatannya banyak sekali orang yang menghasilkan uang darinya
  • Pelajari permainannya ketika taruhannya tak terlalu besar.
  • Jangan curang. Cheaters never win in the long run.
  • Tetaplah pada prinsip yang Anda pegang.
  • Jadilah fleksibel. Gaya bermain mungkin akan berubah-ubah dalam semalam.
  • Sabar. Dan selalu berpikir jangka panjang.
  • Pemain dengan stamina dan fokus paling baik, biasanya menang.
  • Bedakan diri. Jadilah orang yang melawan arus, lakukan apa yang orang semeja tak lakukan, dan sebaliknya.
  • Sekadar "berharap" tak termasuk rencana yang bagus
  • Jangan lelah. Sesekali tinggalkan meja, dan keluar dari ruangan.

Pembelajaran Berkelanjutan

  • Teruslah mengedukasi diri. Baca buku. Pelajari orang-orang yang sudah mencoba sebelumnya.
  • Learn by doing. Teori memang perlu, tapi tak ada yang mengalahkan pengalaman sebenarnya.
  • Belajar dengan cara berkumpul dengan pemain-pemain bertalenta.
  • Menang sekali bukan berarti Anda hebat dan tak perlu belajar lagi. Mungkin Anda sedang mujur saja.
  • Jangan takut meminta saran.

Kultur

  • Cintai apa yang Anda kerjakan. Live it. Sleep it.
  • Jangan arogan. Jangan congkak. Selalu saja ada orang yang lebih baik dari kita.
  • Berlaku baik dan cari banyak teman. Ini adalah sebuah komunitas kecil.
  • Berbagi apa yang sudah Anda pelajari kepada orang lain.
  • Cari kesempatan di luar permainan. Mungkin teman baru, atau partner bisnis.
  • Have fun. Pada akhirnya ini semua bukan tentang uang.

Investasi Emas Dengan Sistem Kredit?

Salah satu keluarga bercerita tentang ajakan koleganya untuk bersama-sama berinvestasi emas dengan kredit dari bank Syariah. Beli emas, tapi nyicil.

Simulasi investasi emas dengan sistem kredit

Andaikan emas yang mau dibeli dari bank adalah emas 100 gram. Dengan down payment atau uang muka 9 juta rupiah, dan cicilan per bulan senilai 1,1 juta rupiah, maka emas akan bisa dimiliki oleh nasabah setelah 4 tahun. Masalahnya adalah, emas masih disimpan oleh pihak bank, dan baru bisa diambil setelah 4 tahun. Apabila cicilan menunggak atau nasabah tak mampu bayar, maka bank akan menyita emas tersebut dan melelangnya.
emas batangan

Jika kita menghitung secara sederhana, DP 9 juta ditambah 1,1 juta perak dikali 12 bulan dikali 4 tahun sama dengan Rp 61.800.000. Jika emasnya hanya 100 gram, berarti harga per gramnya adalah Rp 618.000. Merujuk situs logammulia.com, harga emas saat ini untuk ukuran cast/minted bars 100 gram adalah Rp 485.500/gram atau setara Rp 48.550.000. Terdapat selisih sebesar Rp 13.250.000 yang dibukukan Bank sebagai keuntungan selama 4 tahun.

Sebagai seorang muslim yang ilmunya tidak terlalu mumpuni, saya enggan mengomentari soal hukum boleh tidaknya membeli emas secara kredit di dalam Islam. Namun dari segi untung rugi, berikut adalah pandangan saya.

Emas sebetulnya adalah instrumen hedging

Layaknya karakteristik instrumen hedging lainnya yang dipakai orang untuk mengimbangi gerusan inflasi, biasanya keuntungannya hanya didapat dari selisih harga emas. Tidak seperti properti, selain untuk hedging, properti bisa disewakan dan keuntungannya bukan hanya berasal dari selisih harga tapi juga dari keuntungan sewa. Tapi kalau emasnya saja kita tidak pernah lihat, tersimpan di bank, bagaimana itu bisa menjadi nilai tambah?

Harga emas bisa saja turun

Pada April 2013 lalu, harga emas sempat terkoreksi karena (salah satunya) aksi jual emas oleh Pemerintah Siprus, guna menyelamatkan perekonomian negara. Sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran, bila stok terlalu banyak, maka harga turun. Tercatat harga emas turun lebih dari 20 % sejak mengalami masa-masa mahalnya di Agustus 2011. Ini tentu saja membuat orang bertanya-tanya, masih layakkah emas dikoleksi? Emas seberat 100 gram pada ilustrasi di atas diasumsikan akan berharga lebih dari Rp 618.000 per gram di akhir masa cicilan. Akankah harganya akan semahal itu? Atau, bila pun sama, bukankah kita telah rugi dengan membayar margin kreditnya?

Emas bersifat likuid atau mudah dijual


Tidak seperti tanah atau properti yang kalau mau jual mesti panggil-panggil notaris dan minimal tukang ukur, emas bisa saja dijual langsung seperti orang jualan kue di pasar. Kalau mentok bisa langsung ke toko emas atau pegadaian. Perlu duit cepat, gadai saja emas. Emas juga tidak semahal investasi lain seperti properti tanah atau bangunan. Kita bisa membeli emas seberat 1 gram saja. Kalau seandainya emas disimpan oleh pihak bank, dan sewaktu-waktu kita butuh dana tunai, bisakah kita  menggadaikan sertifikat emas?

Bisa jadi lebih menguntungkan bila kita membeli emas secara pelan-pelan. Bulan ini ada duit, sisihkan dan beli 20 gram, nanti bulan depan kalau lapak sedang sepi beli 5 gram saja. Terus begitu hingga kita bisa memiliki emas 100 gram. Kalau sedang butuh uang atau kita merasa harga emas sedang tinggi-tingginya, bisa langsung dijual saja. Terlalu spekulatif kalau kita beranggapan harga emas akan naik sesuai yang diharapkan.

Belajar Sistem KPR di Bank BNI Syariah

Beberapa waktu lalu penulis sempat iseng bertanya tentang sistem kredit pemilikan rumah atau KPR di Bank BNI Syariah cabang Bendungan Hilir, Jakarta Selatan. Mengapa harus di Bank BNI Syariah? Sebetulnya tidak ada alasan khusus, dan bukan bermaksud membanding-bandingkan sistem KPR dengan bank lainnya. Hanya karena ada kenalan penulis di bank tersebut, dan untuk proses mencari ilmu saja.

Perbedaan KPR Syariah dan Konvensional

Sistem KPR di Bank Syariah, memiliki perbedaan dengan sistem kredit pemilikan rumah di bank konvensional, dari segi akad atau perjanjiannya. Jika pada bank konvensional dikenal istilah bunga, maka pada bank syariah tidak terdapat istilah bunga (yang menurut sebagian besar ulama termasuk riba dan haram). Supaya para pegawai Bank Syariah bisa tetep makan enak, mereka mengambil untung dari apa yang disebut "margin".

Memahami Margin KPR

Margin ini sebetulnya mirip-mirip dengan bunga. Bedanya, margin keuntungan bank sudah ditentukan sejak pertama kali pembeli rumah bertransaksi. Sedangkan bunga, nilainya dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan pasar dan kebijakan bank (konvensional). Bisa jadi, pada tahun ke sekian (misalnya setelah 2 tahun fixed) cicilan berjalan, angsuran per bulan tiba-tiba melonjak karena bunga KPR menyesuaikan (floating).

simulasi kpr bank bni syariah

Di Bank BNI Syariah, produk KPR-nya diberi nama BNI Griya Hasanah. Saya diberi simulasi bila seolah ingin mengajukan kredit pemilikan ruma di BNI Syariah. File .xls aslinya memang tidak diizinkan untuk disebarluaskan, tapi dari versi cetaknya, kita bisa lakukan sedikit "reverse engineering" dan mengetahui formula untuk menghitung marginnya.

Margin KPR di Bank BNI Syariah (disetarakan bunga konvensional)

1 tahun : 6,34% pa
2 tahun : 6,21% pa
3 tahun : 5,95% pa
4 tahun : 6,6% pa
5 tahun : 6,69% pa
6 tahun : 6,79% pa
7 tahun : 7,22% pa
8 tahun : 7,33% pa
9 tahun : 7,45% pa
10 tahun : 7,92% pa
11 tahun : 8,04% pa
12 tahun : 8,16% pa
13 tahun : 8,66% pa
14 tahun : 8,79% pa
15 tahun : 8,91% pa

Angka "margin" per tahun tersebut didapat dari formula (cicilan per bulan * 12 * jangka waktu - pokok) / pokok  / jangka waktu. Sebagai contoh, untuk pembiayaan Rp 180 juta, maka marginnya jika disetarakan bunga adalah (15.951.000 * 12 - 180.000.000) / 180.000.000 atau 6,34%. Jika ingin mengetahui margin total yang harus dibayarkan maka tinggal menggunakan formula cicilan per bulan * jangka waktu  * 12 bulan. Dari formula tersebut bisa kita simpulkan bahwa semakin lama jangka waktu pembayaran, maka semakin besar pula margin yang harus dibayarkan, sesuai dengan konsep Time Value of Money.

Minimal Uang Muka atau Down Payment

Minimal uang muka rumah adalah 20 persen dari harga rumah bila tidak termasuk rumah mewah. Dianggap "mewah" bila luas bangunannya di aas 70 meter persegi. Bila lebih dari itu, maka down payment menjadi 30 persen. Aturan BI juga menetapkan DP minimal 30 persen bila termasuk pembelian / kredit rumah kedua (jika sudah pernah kredit rumah sebelumnya), dan DP minimal 50 persen bila termasuk pengajuan kredit ketiga dan seterusnya.

Maksimum cicilan per bulan yang dibolehkan

Untuk menghitung maksimum cicilan per bulan yang diperbolehkan, dipergunakan formula 40% dari Take Home Pay (jika sudah berkeluarga maka pendapatan per bulan digabung, suami + istri). Ini tentu sudah dihitung bila kita punya kredit bank lain selain KPR, misalnya kendaraan atau kredit usaha. Hal ini mencegah orang tahu-tahu kena default atau nggak bisa bayar cicilan.

Kisah Sukses: Bisnis Ayam Potong di Jakarta

Bisnis ayam potong saat ini cukup menjanjikan. Terbukti dengan salah satu kisah inspiratif untuk Anda, langsung dari pemilik bisnis ayamkarkas.com, Mas Angga Andhikka, yang saya rangkum dalam tulisan sederhana ini. Mas Angga ini dulunya adalah teman kerja saya, namun memutuskan untuk full berbisnis ayam potong dengan sasaran pasar di Jakarta dan sekitarnya.

ayam karkas

Bisa diceritakan sedikit tentang diri Mas Angga, misal tentang pendidikan, atau keluarga?

Saya merupakan keturunan Jawa dan Sunda yang lahir di Banten, Tangerang tepatnya, saya adalah anak pertama dari dua bersaudara, dan saya sudah berkeluarga serta dikaruniai dua orang putri. Saya merupakan lulusan sarjana hukum dari Universitas Parahyangan (UNPAR) Bandung, tapi dari awal saya berkarir tahun 2002 hingga pekerjaan saya yang terakhir sebelum memulai usaha, selalu di bidang marketing dan IT, dan belum pernah bekerja di bidang hukum, diawali dari bekerja sebagai PR di sebuah event organizer di Bandung hingga menjadi Online Marketing Manager di sebuah perusahaan swasta di Jakarta.

Jadi arti pendidikan bagi saya berdasarkan pengalaman adalah 30% wawasan, 70% pembentukan pola pikir, sudut pandang dan membantu membangun karakter, tentunya hal ini berbeda bagi setiap orang khususnya mereka yang memiliki profesi, seperti contohnya dokter, programmer dll.

Mas Angga kan sudah bekerja setelah sekian lama, apa yang akhirnya membuat Mas Angga memutuskan untuk memulai bisnis sendiri?

Sederhana saja, saya merasa selama ini sudah sedikitnya membantu orang lain untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita mereka (pemilik perusahaan / bos) sekarang saatnya saya mewujudkan mimpi dan cita-cita saya. Memang tidak mudah untuk memulai usaha, tapi kalau tidak dimulai, selalu khawatir dan berangan-angan semua yang dicita-citakan hanya akan menjadi buah tidur saja. Jadi memulai usaha merupakan perjalanan hidup yang harus saya lalui karena menurut saya mimpinya sudah sempurna, sekarang saatnya membuat mimpi tersebut menjadi kenyataan.Selain itu, saya ingin memberikan bekal untuk semua keturunan saya nantinya, dengan mewariskan bisnis yang telah saya bersama istri rintis dan bangun ini, sehingga pada jamannya mereka nanti hanya tinggal memetik "buah"-nya tanpa harus bekerja keras seperti yang saya jalani sekarang ini.

Dari siapa Mas memperoleh dukungan? Apa tanggapan keluarga saat Mas Angga memutuskan untuk full time menjadi pengusaha?

Ridhollah fi ridhol walidain wa sukhtullah fi shukhtil walidain (Ridho Allah terletak pada ridho kedua orangtua kemurkaan Allah terletak pada kemarahan kedua orangtua). Sebelum memutuskan untuk full time menjadi pengusaha, tentunya ridho dan restu orang tua yang saya mohon, karena insyaallah dengan doa orang tua lah segala sesuatunya menjadi lancar. Sedangkan anggota keluarga lainnya mendukung penuh usaha saya dan istri saya ini di bawah bendera UD Griyam Makmur Lestari, yang terpenting insya Allah halal dan berkah.

Bisa diceritakan awal lahirnya UD Griyam Makmur Lestari?

UD. Griyam Makmur Lestari merupakan nama dari badan usaha untuk usaha ayam karkas / ayam potong yang saya dan istri jalani, nama tersebut diberikan oleh Ayah Mertua saya yang memiliki arti GRIya aYAM yang MAKMUR dan bertahan selamanya (LESTARI)

Kendala apa yang Mas Angga hadapi di awal memulai bisnis ini? Apakah bisnis ayam potong membutuhkan modal yang besar?

Ya semua bisnis memerlukan modal! Tapi modal uang bukan yang utama, sekarang banyak cara untuk mendapatkan modal uang, seperti pinjaman dari keluarga, teman, koperasi atau Bank, bisa berupa KTA, kredit usaha mikro hingga kartu kredit pun bisa dijadikan modal uang, atau bisa juga dengan cara mencari investor. Selama kita yakin dengan usaha yang akan kita jalankan, modal uang bukan suatu masalah. Modal utama dan yang paling besar untuk memulai usaha adalah BERANI KELUAR DARI ZONA NYAMAN dan BUANG GENGSI, siapa bilang usaha itu lebih enak dari bekerja kantoran, lebih nyaman dari bekerja kantoran.

Bayangkan saja seluruh hidup kita ada di tangan kita sendiri, mulai dari menentukan mau usaha apa, modal uang sebesar apa, bagaimana menjualnya, berapa banyak waktu yang harus disediakan dan seterusnya. Silahkan bayangkan dan renungkan, kendala terbesar seseorang untuk memulai usaha bukan modal uang, tapi keberanian untuk masuk ke "hutan belantara" dimana jalan dan tujuannya kita tentukan sendiri, bagaimana mencari dana, bagaimana memasarkan produk, bagaimana mengatur cash flow.

Modal uang tidak terlalu besar, dengan modal ±Rp. 250.000 kita sudah bisa mulai usaha ayam potong. Contoh:Tukang sayur, membeli ayam dari supplier ayam potong ±Rp. 25.000 per-kg dengan ukuran per ekor 1kg, kemudian dijual kembali menjadi ±Rp. 30.000 hingga ± Rp. 35.000.Misal sehari bisa jual 10kg x Rp. 5.000 (margin) = Rp. 50.000 (keuntungan bersih per hari), dalam 1 bulan atau ± 25 hari keuntungan yang bisa di dapat sebesar Rp. 1.250.000, itu hanya dari 1 perumahan dan hanya dari ayam saja, bagaimana dengan keuntungan dari sayuran, ikan, daging, tahu tempe yang dia jual?

Belum lagi ilustrasi dari usaha ayam bakar yang saya dapat dari pelanggan saya, dimulai dari gerobak kaki lima modal Rp. 1.000.000, hingga dalam 1 tahun sudah berkembang dan memiliki 10 cabang di ruko dan mall. Mungkin di lain kesempatan saya bagi cerita ini.

Apakah issue flu burung sempat mengganggu omset bisnis ayam potong? Bagaimana kiat Mas Angga untuk menghadapi issue ini?

Produk ayam karkas kami dilengkapi sertifikasi lengkap seperti sertifikat halal, KESMAVET untuk hasil uji laboratorium dan sertifikasi lainnya, produk kami rutin di uji oleh dinas peternakan, untuk menjamin terbebas dari flu burung, formalin dan zat berbahaya lainnya. Jadi insya Allah aman untuk dikonsumsi.

Apa suka duka Mas Angga sejak pertama kali berbisnis ayam potong? Sempat nggak, misalnya, dimaki-maki sama pembeli?

"If you love your job you never have to work a day" Alhamdulillah kalau sampai dimaki-maki belum pernah, tapi ditipu, diusir, diketusin, dikasih muka kusut, difitnah sudah pernah, tapi itu bukan hal yang mengecilkan hati, semua itu saya nikmati dan menjadi bagian dari usaha yang harus saya lalui, karena suatu saat semua yang pernah saya alami akan menjadi sebuah rangkaian cerita yang indah untuk saya ceritakan kepada anak dan cucu saya nantinya. Jadi kesimpulannya ya saya anggap suka semua tanpa duka hahahaha, keep positive! Tidak ada gunanya merajuk.

Apa yang membuat usaha Mas Angga berbeda dengan pesaing Mas Angga? Tips-tipsnya dong dalam menjaga pelanggan dan menjaga kualitas...

Kenali SWOT produk kita, utamakan silaturahmi, senantiasa bersyukur, sabar kemudian layani pelanggan dengan sepenuh hati dan ikhlas.

Terakhir nih Mas.. Apa pesan Mas Angga untuk para pembaca blog ini, misalnya ada yang ingin mengikuti kisah sukses Mas dalam berbisnis ayam potong dan karkas ayam?

Carilah mitra bisnis yang tepat, jangan semata mengejar keuntungan, utamakan lebih kepada menjaga silaturahmi, nanti rejeki akan mengikuti dengan sendirinya.Tidak pernah berhenti berdoa, bersyukur, sabar dan ikhlas. Karena tidak semua orang bisa jadi pengusaha. Salah satu unsur paling penting dari pengusaha adalah selalu bersyukur dengan semua yang ada, sabar dan yang paling penting adalah keikhlasan. Ikhlas bahwa hari ini bisa untung besok bisa rugi. Ikhlas tidak ada jaminan kestabilan ekonomi per akhir bulan: sudah fix mendapatkan penghasilan berapa sehingga tahu harus belanja berapa, kurang istirahat, serta Ikhlas tidak memiliki jam kerja atau dengan kata lain jam kerja lebih banyak daripada jadi pegawai dan tidak ada libur.