Memahami Arti Investasi Yang Sebenarnya

Pada dasarnya orang berinvestasi untuk salah satu di antara dua hal berikut : memperoleh keuntungan, atau sarana saving untuk mencegah turunnya nilai aset. Misalnya, Anda memiliki sejumlah uang, katakan Rp 1 milyar. Aset berupa uang ini nilai intrinsiknya akan terus menurun, disebabkan karena laju inflasi yang kisarannya bervariasi dari tahun ke tahun. Uang senilai Rp 1 milyar ini pun, Anda investasikan pada beberapa aset tetap dan bertumbuh.

investment


Contoh aset tetap misalnya tanah, rumah, atau emas. Aset tetap adalah model aset yang nilainya tidak jauh berubah melainkan dengan persentase yang kecil. Investasi pada aset tetap ini, menurut pribadi penulis, adalah model investasi yang nggak investasi-investasi banget. Mengapa? Karena dengan Anda membeli tanah, rumah, atau emas, dan dibiarkan begitu saja (ongkang-ongkang kaki) dengan harapan bahwa nilainya akan sedikit mengalahkan inflasi, kurang begitu besar nilai tambahnya di masyarakat dibandingkan jika Anda berinvestasi pada aset bertumbuh.
Aset tetap adalah model aset yang nilainya tidak jauh berubah melainkan dengan persentase yang kecil
Apa itu aset bertumbuh? Aset bertumbuh ialah model aset yang nilainya akan jauh melebihi nilai aslinya, dikarenakan memberikan dua macam keuntungan yakni kenaikan nilai intrinsik aset tersebut, atau keuntungan dari usahanya. Contoh nyata dalam investasi pada aset bertumbuh adalah Anda mempergunakan uang Rp 1 milyar tadi untuk beternak sapi. Jika uang Rp 1 milyar dibelikan sapi 100 ekor (asumsi 1 sapi harganya Rp 10 juta), maka dalam waktu 2-3 tahun kemungkinan harganya akan menjadi Rp 11 juta per ekor, belum lagi ditambah dengan sapi-sapi hasil anakan 100 ekor sapi tadi.

Model investasi pada aset bertumbuh inilah yang digemari penulis, selain karena tidak hanya memberikan keuntungan yang relatif lebih besar, tapi juga memberikan nilai tambah bagi sosial / masyarakat. Misalnya dalam bentuk lapangan pekerjaan, perputaran uang yang lebih besar, ekonomi, dll. Bandingkan jika Anda membeli emas lalu hanya disimpan dalam deposit box, atau beli tanah sekian ratus hektar tanpa diolah menjadi kebun atau hal ekonomis lainnya.

Masing-masing model investasi memiliki resiko. Sehingga, mudah saja bagi kita untuk menilai apakah sebuah model invetasi merupakan model investasi bodong (tipu-tipu) atau memang murni investasi. Ciri investasi palsu adalah model bisnisnya tidak jelas, dengan margin keuntungan atau profit yang tidak masuk akal. Saat ini suku bunga saja kisaran 6% per tahun. Artinya, bila ada yang menjanjikan memberikan profit katakanlah 2% per bulan (24% per tahun), maka sudah dapat dipastikan bahwa investasi tersebut memiliki resiko yang amat besar. Dan selalu begitu = profit besar maka resiko juga besar.

Anjloknya harga emas baru-baru ini juga merupakan pukulan telak bagi para pelaku "investasi" kebun emas. Kata investasi penulis beri tanda kutip karena bukannya berinvestasi dengan benar, namun dengan memanfaatkan sifat serakah manusia, orang-orang dianjurkan untuk meminjam dana (hutang) untuk berspekulasi dari harga kenaikan emas. Ingat bahwa sebuah komoditas yang harganya melonjak tajam, boleh jadi akan turun dalam presentase yang tak kalah besar pula. Berspekulasi dari fluktuasi harga komoditas adalah sesuatu yang beresiko tinggi, bila tak mau dianggap sebuah perjudian.

Semoga kita bisa bijak dalam memilah mana yang benar-benar investasi dan mana yang hanya aksi penipuan belaka. Greed is not good. Keserakahan itu tidak baik.

A programmer living in Indonesia. More

1 komentar so far

emas memang paling dapat dipercaya dibandingkan menabung dlm bentuk lain. aku terus mencari informasi di internet bagaimana memberdayakan emas yg aku punya. seru juga sih nemu bnyak trik buat investasi dengan emas. jadi kita kerja tiap hari dpt gaji. emas kita pun juga bisa dapat hasil sendiri. profit bnget dan aku optimis pda nilai emas

Silakan berkomentar, insya Allah akan kami jawab. Terima kasih